Pendakian Gunung Ciremai via Jalur Apuy

    Pada bulan Juli akhirnya gua sama ke-3 temen gua dapet kesempatan lagi buat hiking ke salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat, yang dapet julukan atap Jawa Barat. Ya, Gunung Ciremai dengan ketinggian 3078mdpl, gunung yang berada di dua Kabupaten yaitu, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka ini memiliki beberapa jalur konvensionalnnya masing-masing.
    Unuk jalur resmi sendiri terdapat empat jalur yaitu, Palutungan, Linggasana, Apuy, Linggarjati. tentu saja setiap jalur memilki ciri khas dan karakterisitiknya masing-masing, untuk lebih jelasnya untuk pembahasan kali ini tertuju ke jalur Apuy, karena gua pribadi naik lewat jalur Apuy.
    Untuk rincian transportasi dari Jakarta untuk akses termudahnya disaranin naik bis primajasa dari Bekasi, karena akan langsung turun di terminal Maja, Majalengka. dari terminal Maja udah mulai banyak carteran losbak atau motor yang langsung nganter ke basecamp. Untuk simaksi karena lagi pandemi seperti sekarang tentu saja ada pembatasan kuota pendakian dan waktunya yang terbatas yaitu jam 12.00 WIB untuk pendakian terakhir, TNGC sendiri udah nerapin sistem booking online melalui website (http://tngciremai.com/protappendakian/) selebihnya informasi yang diberikan pihak taman nasional sudah sangat jelas disana, di blog ini ngebahas perjalanan gualah yakali.



1. Basecamp - Pos 1 (Arban)
    Setelah melakukan pengecekan simaksi di basecamp, rombongan gua langsung melakukan tracking ke pos 1, untuk jalur yang di lalui dari basecamp sampai ke pos 1 itu masih landai, belum nyiksa kaki samasekali, jalur untuk ke pos 1 juga jalanan jadi bekas mobil lalu lalang, karena dulu di ciremai bekas tempat perkebunan teh, jadinya akses jalur sampai ke pos 1 itu bukan setapak, melainkan jalur jadi atau sudah di cor. Pos 1 ini udah ada bangunan shelter-nya lumayan gede tapi jangan buat di bikin tenda ya! bener-bener lu kalo sampe bikin tenda di shelter. Pos 1 ini lumayan luas, bisa lah bikin tenda disini, tapi masa iya baru naik langsung mau pointing tenda di pos 1, naik lagi lah ngab.
NOTE= 30-45 menit

2. Arban - Pos 2 (Tegal Pasang)
    Dari pos 1 menuju pos 2 jalan  udah di dominasi tanah, jalur sepijak dan udah lumayan naik. udah mulai masuk vegetasi hutan dengan pohon-pohon tinggi dan rapat yang bisa ditemuin di kiri kanan jalur. Di pos ini juga bisa pointing tenda buat nge-camp, tapi sayang-sayang aja kalo mau kepuncak dari pos 2, masih lumayan jauh juga soalnya, mending naik lagi ngab ke pos 5 buat tempat ngecampnya xixixix.
NOTE= 45-60 menit




3. Tegal Pasang - Pos 3 (Tegal Masawa)
    Di pos 3, lumayan worth it kalau mau summit dari sini juga gapapa, tapi... ya kaya nanggung aja, mending naik lagi ke pos 4, atau ke pos 5 sekalian biar pas summit-nya ngga terlalu berat, tapi sekali lagi kalo emang fisik ngga memungkinkan ya gapapa juga dari sini, safety first ya cenah. karakteristik pos 3 buat ngecamp lumayan gede, worth it buat pointing camp disini secara lahannya yang luas juga jadinya ngga usah takut ngga kebagian lapak buat bangun tenda.
NOTE= 60-90 menit



4. Tegal Masawa - Pos 4 (Tegal Jamuju)
   Pos 4 ini menurut gua pribadi, dan para pendaki lain mungkin juga punya penilaian yang sama. Di pos ini punya space lahan yang bener bener luas, jadi jangan takut enggak kebagian tenda buat ngecamp, karna pasti dapet apalagi kalau pendakian di lakukan di hari-hari sepi, dan bukan musim pendaki. Di pos 4 ini lumayan enak kalau mau summit dari sini, tapi lebih worth it lagi di batas pos terakhir, ya.. pos 5.
NOTE= 60-90 menit


5. Tegal Jamuju -  Pos 5 (Sanghyang Rangkah)
    Dari pos 4 sampai ke pos ini jalan yang dilaluin engga terlalu curam dari jarak juga engga terlalu jauh kok apalagi diantara pos ini ada pos bayangan, jadinya gampang buat kira-kira untuk estimasinya gimana. Sangat amat disaranin, nge-camp disini untuk summit karena ya dari pihak TNGC pun bilang begitu. Di pos 5 ini ada petilasan juga untuk lebih jelasnya gua pribadi kurang tau petilasannya siapa, karena gua ngga pake jasa guide lokal, bisa coba di search sendiri untuk lebih tau. Petilasannya juga di pakai buat yang beragama islam buat sholat. 
    Nah ini hal penting yang mau gua kasih tau, karena di Gunung Ciremai ini banyak bagasnya, iya... babi ganas sangat amat disarankan untuk persediaan logistik lebih di perhatikan lagi ya, supaya enggak terjadi selisih paham atau pertengkaran antara pendaki dan si bagas itu sendiri takutnya ada hal yang tidak diinginkan terjadi.. contohnya logistiknya di acak-acak, ataupun tendanya di tabrak...
Dan yaaa... gua bermalam disini buat persiapan summit.
NOTE: 45-60 menit
    
6. Sanghyang Rangkah- Puncak Ciremai
    Sebenernya ada beberapa pos yang harus di lewatin lagi, cuman pos pos yang di lewatin itu enggak disaranin untuk dibuat tempat camp, bahkan di larang karena alasan tertentu. Jadi pos 5 itu emang udah paling bener buat pointing camp. Okay dari sini bakal gua jelasin gimana karaktrisitik jalur dari pos 5 sampai ke puncak Gunung Ciremai.
    Summit disaranin dilakukan jam 03.00 wib dini hari, jam normal para pendaki untuk melakukan summit. jalur yang ada juga setapak dan juga pohon udah mulai jarang semakin tinggi, udah mulai berganti sama bunga edelweis. Oh ya, di Gunung Ciremai juga punya bunga edelweisnya sendiri, ngga semua gunung ada bunga ini meskipun ketinggiannya emang udah memadai untuk tumbuh.
    Dari pos 5 selama summit dilakukan, semakin tinggi, nanti ada persimpangan jalur antara jalur Palutungan, dan jalur Apuy itu ada tandanya juga kok.. jadi pendaki lebih di mudahkan, dan juga tetap harus fokus ya meskipun sudah ada tanda-tandanya..
    Selepas persimpangan ini, para pendaki akan bertemu Goa Walet. Bahas ngga ya di blog selanjutnya? HAHAH, kayanya kalo soal mistis seru aja gitu yakan. nah di Goa Walet ini ada sumber mata air kok, tapi gua pribadi karena persediaan masih ada juga jadinya ngga ngambil air lagi di Goa Walet, sebenernya juga mau eksplor mau liat cuman karena capek dan mager jadinya di urungkan niatnya. HAHA.
NOTE: 90-120 menit





7. Puncak Ciremai
    And finally... Puncak Gunung Ciremai, Puncak tertinggi di Jawa Barat, atap Jawa Barat. Untuk jalur Apuy dan Palutungan puncaknya sama, Puncak Majakuning dengan ketinggian 3.078mdpl. Dengan lebar kawah yang begitu besar yang terlihat dari atas puncak, bener-bener bikin cuci mata dan ngga bisa bicara apa-apa selain nikmati momment yang ada. Sesamapainya di puncak ya photo-photo lah HAHAHHAHAHAH, dan di hari itu juga langsung turun ke basecamp karena waktu liburan ngga banyak juga. Dan sesungguhnya pulang kerumah dengan selamat adalah tujuan yang sesungguhnya. 






Apabila tulisannya kurang enak dibaca atau diliat, ya maap.. 
Kritik dan saran
Email : naufalrizkiki@gmail.com

Komentar

  1. ayeyy bgss bing2 agak banyakan dikit bole tu + yg lg onprogres ditunggu ihiw

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mistis Gunung Gede-Pangrango.

Kilas Balik Pendakian Gunung Ciremai